Di tengah kecanggihan teknologi yang datang bertubi-tubi, alam menjadi kian terpinggirkan. Bisa dikatakan bahwa ruang bagi alam untuk tetap bertumbuh dan lestari, semakin terkikis. Hewan-hewan yang dulu gampang ditemui, kini mulai langka. Bagaimana cantik nan eloknya kepak sayap kupu-kupu, misalnya.
Meski sebenarnya Indonesia merupakan rumah bagi berbagai spesies kupu-kupu, tercatat ada lebih dari dua ribu jenis kupu-kupu di mana seluruhnya tersebar di seluruh penjuru tanah air, namun kini tidak lagi. Sebagai salah satu penjaga ekosistem, kupu-kupu berperan dalam proses penyerbukan bunga, serta menjadi parameter terhadap kualitas udara.
Dan di tengah hiruk-pikuk kehidupan, Ahmad Yunus pun tergerak untuk mendirikan Taman Kupu-kupu Sukardi di Banten.
Ahmad Yunus, Melestarikan Ekosistem Lewat Taman Kupu-kupu Sukardi
Pemuda kelahiran Tangerang ini memang peduli terhadap alam. Seorang wiraswasta lulusan SMA ini memang memiliki usaha budidaya tanaman, hingga pada tahun 2020 pun ia mendirikan Taman Kupu-kupu Sukardi di Banten. Lokasi tepatnya yaitu di Desa Gintung Sukardi, Tangerang, di mana dari nama inilah kemudian dijadikan nama dari taman konservasi kupu-kupu yang ia dirikan. Nama ayahnya, Sukardi, yang ia ambil sebagai simbol penghormatan, cinta, dan kesederhanaan.
Tak tanggung-tanggung, awal mula pembangunan Taman Kupu-kupu Sukardi justru ia rogoh dari koceknya sendiri. Sebab bagi Yunus, kupu-kupu bukanlah sembarang serangga ataupun hewan. Ia meyakini bahwa kupu-kupu memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Taman Kupu-kupu Sukardi pun menjadi kawasan konservasi, dengan fokus utamanya yaitu melestarikan ekosistem dan menjadi sarana edukasi.
Taman Kupu-kupu Sukardi, rumah bagi kupu-kupu, pusat edukasi dan konservasi alam. |
Dengan apiknya, Yunus menjadikan tanah sebesar beberapa ribu meter persegi menjadi tempat tumbuhnya berbagai tanaman bunga serta tumbuhan inang sebagai tempat bagi kupu-kupu dapat hidup serta berkembang biak. Sebut saja Idea leuconoe, Troides helena, dan Papilio memnon, adalah spesies kupu-kupu lokal yang dipilih Yunus untuk dirawat dan menarik perhatian para pengunjung.
Taman Kupu-kupu Sukardi, Rumah Bagi Kupu-kupu, Pusat Edukasi dan Konservasi Alam
Sebagai pusat edukasi dan konservasi, pengunjung disuguhkan dengan dapat melihat langsung bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu. Selain bisa belajar, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa, tentu juga dapat meningkatkan kesadaran lingkungan bagi para pengunjung. Mulai dari aneka spesies kupu-kupu yang terbang dengan bebas, kita juga bisa mengetahui manfaat masing-masing spesies kupu-kupu, bagaimana siklus hidupnya, juga habitat kupu-kupu.
Selain konservasi kupu-kupu yang mulai langka di taman konservasinya ini, Yunus juga memberikan program-program di taman konservasinya ini. Seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pelatihan ecobricks, program penanaman dan penanganan pohon, pemberian pupuk organik bagi penggiat lingkungan, dan juga memberikan dukungan terhadap UMKM di sekitarnya. Sehingga taman konservasi kupu-kupu ini pun memiliki dampak besar, baik bagi alam maupun bagi masyarakat di sekitarnya.
![]() |
Ahmad Yunus dan anugerah SATU Indonesia Awards |
Ahmad Yunus dan Anugerah SATU Indonesia Awards
Berawal dari sebuah gerakan sederhana dari seorang pemuda sederhana pula, Ahmad Yunus berhasil menjadikan Taman Kupu-kupu Sukardi untuk terus berkembang dan berperan dalam menjadi sebuah ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi, dan menjaga keseimbangan alam di saat yang bersamaan. Lewat Taman Kupu-kupu Sukardi ini, Ahmad Yunus memang patut untuk diacungi jempol.
Kegigihan Yunus dalam menjaga ekosistem lewat taman konservasi ini menjadikan Ahmad Yunus mendapatkan anugerah SATU Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk di bidang lingkungan pada tahun 2022. Yunus berhasil mengajarkan kita, bahwa sebuah langkah sederhana justru bisa menjadi sebuah solusi akan kegelisahan yang ia rasakan.
#APA2025-KSB
Sumber gambar: instagram @tamankupu2sukardi